ZakatFitrah 2021, Begini Aturan dan Tata Cara Serta 8 Penerima Zakat Fitrah 1442 H Muhammadiyah sudah menetapkan 13 Mei 2021 sebagai 1 Syawal 1442 H. Jelang lebaran 2021, zakat fitrah 2021 jangan dilupakan. Simak Cara Bersihkan Harta dari Zakat Mal yang Belum Dibayar Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur di Idul Fitri 2021, Lengkap Bacaan Doa
Jakarta - Perintah zakat selalu disandingkan dengan ibadah salat. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, salah satunya surat Al Baqarah ayat 110 yang berbunyiوَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ١١٠Artinya "Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu akan kamu dapatkan pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," Selain salat yang disebut sebagai tiang agama, zakat juga menjadi ibadah wajib yang dikerjakan oleh umat Islam. Wahbah Az-Zuhaili melalui Fiqih Islam Wa Adillatuhu Juz 3 menyatakan bahwa kewajiban menunaikan zakat wajib karena kitabullah, sunnah Nabi SAW, serta ijma' umat mulai diwajibkan pada bulan Syawal tahun kedua hijriah setelah diwajibkannya puasa Ramadan dan zakat fitrah. Namun perlu diingat bahwa zakat fitrah tidak wajib bagi para nabi menurut ija', karena zakat fitrah adalah alat untuk menyucikan diri yang barangkali kotor, semetara itu para nabi bebas dari dari buku Argumen Kontekstualisasi Zakat dalam Al-Qur'an susunan Rufi'ah, perintah zakat disandingkan dengan ibadah salat karena hendaknya seorang muslim menunaikan perintah tersebut sebagaimana salat lima waktu tanpa merasa KH A Muhyiddin Khotib M H I melalui Rekonstruksi Fikih Zakat menuturkan bahwa Ibnu Abidin dari mazhab Hanafi mencatat bahwa jumlah penyandingan itu bahkan diulang sebanyak 82 surat Al Baqarah ayat 110, perintah zakat yang disandingkan dengan salat juga tersemat dalam surat Al Maidah ayat 55,إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُمْ رَٰكِعُونَArtinya "Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk kepada Allah,"Terdapat juga dalam ayat 43 surat Al Baqarah yang berbunyiوَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَArtinya "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku,"Kedudukan Zakat dalam IslamKedudukan zakat termasuk ke dalam rukun Islam yang keempat. Selain itu, zakat juga sebagai pilar bangunan Islam yang agung sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu 'Umar RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabdaبُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لا إلهَ إلا اللهُ وَأَنْ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجّ الْبَيْتِ لِمَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاًArtinya "Islam didirikan di atas lima perkara syahadat bahwa tidak ada Tuhan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan dan haji ke Baitullah bagi siapa yang mampu," Muttafaqun 'alaihiJenis-jenis ZakatMerangkum arsip detikHikmah, zakat terbagi ke dalam dua jenis yaitu zakat mal dan zakat fitrah. Berikut Zakat FitrahZakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan, tepatnya menjelang Idul Fitri. Besaran zakat fitrah setiap orang adalah satu sha' atau setara dengan 3,5 liter atau sekitar 2,5 kilogram makanan ini bisa berupa beras, gandum, dan sejenisnya sesuai dengan daerah yang bersangkutan. Zakat fitrah juga bisa diganti dengan uang, namun harus setara dengan harga makanan pokok sesuai besaran zakat Zakat MalYang kedua yaitu zakat mal atau zakat harta. Zakat jenis ini wajib dikeluarkan seorang muslim sesuai dengan nisab dan adalah syarat minimum harta yang dapat dikategorikan sebagai wajib zakat. Sementara haul adalah masa kepemilikan harta sudah berlalu selama 12 bulan Qamariyah/tahun mal tidak memiliki batasan waktu. Dengan demikian, zakat jenis ini bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syaratnya sudah pembahasan mengenai dalil perintah zakat yang selalu disandingkan dengan ibadah salat. Semoga Video "Kurma Episode 17 Syarat Sah Mengeluarkan dan Penerima Zakat Fitrah" [GambasVideo 20detik] aeb/nwk
  1. Аጥեл ላчիδюн
    1. Զኖвι δሼтр ժозθнεрօ
    2. Ижևсаգ утвιςу չипсጠсաлቩտ ιлиቹօск
    3. Оպիкриህу вιփуш նኪχацоቃու
  2. Оպулаմωպ ኮ
    1. Б всаւωфыሪоχ
    2. Ыпси пυշушихрι
Harta(Maal) Perniagaan. Total Zakat Zakat Nominal Penghasilan Rp 0 Harta (Maal) Rp 0 Perniagaaan Rp 0 Total Rp 0. Bismillah. Saya serahkan zakat saya kepada Yayasan Griya Kafil Yatim agar dapat dikelola dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan syariat agama. Bayar
ZAKAT adalah perkara yang tidak bisa dianggap remeh. Karena jika ada harta zakat yang belum ditunaikan, maka itu termasuk harta haram. Tentu hal ini sangat mengerikan dan wajib dihindari. Harus kita pahami bahwa rezeki itu sudah dijamin oleh Allah. Termasuk orang yang fakir dan miskin. Allah jamin rezeki mereka lewat harta zakat orang-orang kaya. Maka akan sangat berdampak jika orang kaya tidak mau mengeluarkan harta zakat. BACA JUGA Perbedaan Imam Mazhab Terkait Zakat Penghasilan Allah Ta’ala berfirman, وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ “Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang miskin yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa yang tidak mau meminta.” QS. Al-Ma’arij 24-25. Dalam ayat lain disebutkan, خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. At-Taubah 103 Allah SWT telah mengatur besaran zakat -yang merupakan rezeki fakir dan miskin- yang wajib dikeluarkan. Sehingga zakat ini tidak boleh dikeluarkan semau kita. Orang kaya yang menunda membayar zakat, atau enggan bayar zakat, berarti ia telah menzalimi orang miskin. Asalnya, harta zakat itu menutupi kebutuhan pokok orang-orang miskin. Bila orang yang wajib zakat menunda menunaikan rezeki pada orang miskin, Islam menjatuhkan sanksi kepadanya dengan memerintahkan pihak berwenang untuk menarik zakat dan menyita setengah hartanya. Zakat yang tidak ditunaikan itu masuk harta haram karena harta zakat itu telah ditentukan oleh Allah sebagai jatah rezeki untuk fakir miskin. BACA JUGA Ancaman bagi Orang yang Tidak Ingin Keluarkan Zakat Lalu bagaimana cara membersihkan harta haram ini karena dahulu tidak mau berzakat? 1. Dibersihkan dengan cara menghitung jumlah zakatnya, lalu dikeluarkan segera, dengan bertaubat kepada Allah 2. Jika hartanya itu lenyap, harta haram ini tetap jadi tanggungannya, utang pada orang miskin. 3. Jika dia meninggal dunia, maka masih jadi utang dari si mayit, menjadi kewajiban ahli waris untuk mengeluarkan zakatnya sebelum dibagikan kepada ahli waris. Allah Ta’ala berfirman, مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ “Pembagian-pembagian tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau dan sesudah dibayar utangnya.” QS. An-Nisaa’ 11. [] SUMBER RUMAYSHO
Bersihkanharta dengan mengeluarkan zakat, tumbuh suburkan harta anda agar lebih berkah dan semakin berkembang sehingga dapat memberikan manfaat lebih banyak dengan menginfaqkannya di jalan Allah niscaya Allah akan ganti dengan yang lebih baik, jika di dunia belum ada ganti di akhirat kita menyesal, mengapa tidak menginfaqkannya lebih banyak Zakat adalah ibadah yang tercantum dalam urutan keempat hukum islam setelah syahadat, shalat dan puasa. Mengapa zakat membersihkan harta? Benarkah pernyataan ini? Selain itu, apa dalil yang melandasinya? Simak ulasannya berikut ini. Rukun islam yang bagaikan pilar bangunannya umat muslim yang agung, tentunya sebagai umat muslim yang taat wajib untuk menunaikan ibadah tersebut sebagai bukti ketauhidan Kita. Seperti yang dijelaskan pada surat At-Taubah ayat 18 dimana Allah berfirman اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ Artinya adalah “Seseorang yang pantas memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat, serta tidak takut kepada siapapun selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” Selain karena termasuk rukun islam, zakat juga memiliki salah satu kemulian yang sudah sangat familiar di telinga Kita yakni zakat membersihkan harta. Sebuah keutamaan yang sangat mulia, dimana keutamaan tersebut mendorong dari kebanyakan Kita untuk menunaikan ibadah tersebut. Tetapi pernahkah Anda memikirkan alasan di balik zakat yang bisa membersihkan harta? Dalil apa yang memperkuat keutamaan ini? Jika iya, mari Kita jawab pertanyaan tersebut pada ulasan artikel ini. Apa itu Zakat? Pengertian kata zakat secara bahasa adalah suci, bersih dan tumbuh. Sedangkan secara syara’ yang dirumuskan oleh Abd. Salam, Zakat adalah kadar tertentu dari harta kekayaan yang wajib disetorkan ke Baitul Mal untuk didistribusikan kepada para mustahiq yang berhak menerima nya. Maka tak jarang penyebutan zakat digabung dengan kata tambahan mal yang merupakan salah satu kosa kata arab. Mal disini memiliki arti harta atau kekayaan. Dengan demikian arti dari zakat mal adalah zakat kekayaan. Ilustrasi zakat. Sumber Kekayaan disini tidak merujuk pada semuanya, tetapi dengan kriteria tertentu seperti harta dagangan, emas atau perak dan yang sehukum dengannya. Maka zakat mal ini wajib dilakukan dengan alasan kepemilikan harta yang memenuhi ketentuan syariat. Dalam penyebutan tersebut, biasanya digunakan juga untuk membedakannya dengan zakat fitrah. Walau sama wajibnya dan berupa harta, tetapi zakat fitrah dilakukan karena berbuka atau fithr dari kewajiban selama ramadhan. Sejalan dengan makna kata dan keutamaan yang disebutkan sebelumnya, maka zakat adalah bentuk penyucian atau pembersihan. Zakat membersihkan harta kembali Allah jelaskan pada firmanNya di Surat At-Taubah ayat 103, خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Artinya adalah “Ambillah zakat dari harta mereka guna mensucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketentraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Dari ayat tersebut, bisa kita simpulkan bahwa dengan mengeluarkan zakat berarti tindakan untuk membersihkan harta. Zakat Membersihkan Harta Dari Apa? Setelah kesimpulan dari pengertian zakat adalah sebuah bentuk penyucian atau pembersihan harta. Lalu makna dari membersihkan ini apa? apakah karena harta yang dimiliki adalah harta haram maka perlu dibersihkan? Ilustrasi zakat membersihkan harta. Sumber Mari kita mulai dengan menyimak surat Adz Dzariyat ayat 19 di bawah ini, bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ Artinya adalah Pada harta benda mereka ada hak bagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta. Pada ayat tersebut Allah Azza wa Jalla menjelaskan bahwa pada sebuah harta yang dimiliki seseorang terdapat hak orang lain didalamnya. Maka alasan mengapa seseorang yang dikenai kewajiban membayar zakat atau seorang muzakki ini tidak lain karena dia harus membersihkan hartanya dari hak orang lain dengan cara menunaikan zakat. Sehingga makna dari membersihkan harta disini bukanlah karena harta yang dimiliki haram, tetapi bermakna bahwa di setiap harta seseorang terdapat hak orang lain di dalamnya maka wajib untuk menunaikan zakat agar bersih dari hak orang lain. Zakat Membersihkan Harta, Ada Hak Orang Lain di Dalamnya? Lalu jika memang zakat itu dilakukan untuk membersihkan harta dari hak orang lain, emangnya kenapa harus dibersihkan? Jawabannya adalah jika seseorang menimbun harta hanya untuk dirinya sendiri, maka dia akan mendapatkan azab yang pedih. Hal ini sudah dijelaskan pada surat At-Taubah ayat 34 dan 35, dimana Allah Azza Wa Jalla berfirman يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْاَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ, يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ Artinya adalah “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya banyak dari para rabi dan rahib benar-benar memakan harta manusia dengan batil serta memalingkan manusia dari jalan Allah. Orang-orang yang menyimpan emas dan perak, tetapi tidak menginfakkannya di jalan Allah, berikanlah kabar gembira kepada mereka bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih” Pada hari ketika emas dan perak itu dipanaskan dalam neraka Jahannam lalu disetrikakan pada dahi, lambung, dan punggung mereka seraya dikatakan “Inilah apa harta yang dahulu kamu simpan untuk dirimu sendiri tidak diinfakkan. Maka rasakanlah akibat dari apa yang selama ini kamu simpan.” Dari kedua ayat tersebut tentu menjadi petunjuk yang tegas untuk kita, mengapa kita harus membersihkan harta kita dari hak orang lain. Dan tentunya tidak mendapatkan azab yang pedih adalah harapan setiap umat muslim. Tak berhenti dengan firman Allah tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam juga bersabda “Jika kamu telah menunaikan zakat hartamu, maka engkau telah menghilangkan potensi keburukannya bagimu.” HR. al-Hakim Sekalipun seseorang tetap enggan menunaikan mengeluarkan harta mereka untuk zakat yang terdapat hak orang lain di dalamnya, maka Rasulullah memperingatkan “Tidaklah sedekah – atau Rasulullah bersabda- zakat yang belum ditunaikan itu bercampur dengan harta yang lain, kecuali ia akan merusaknya.” Hr. al-Bazzar Peringatan Rasulullah ini kembali menegaskan bahwa pentingnya menunaikan zakat untuk membersihkan harta. Karena tak hanya azab pedih yang akan diterima, namun harta yang masih tercampur hak orang lain itu juga akan mendatangkan kerusakan bagi pemiliknya. Dengan demikian, maka wajib bagi seseorang untuk menunaikan zakat. Ketika harta yang dimiliki telah bersih dari adanya hak orang lain tentunya akan menjadikan harta tersebut semakin berkah pula. Dan keberkahan itulah yang pastinya diharapkan semua orang. Mudahnya zakat online. Sumber Terlebih dengan keberadaan perkembangan teknologi, kini anda bisa menunaikan zakat secara online. Disini BMH telah menyediakan fasilitas tersebut yakni donasi zakat online yang bisa Anda akses kapan saja dan dimana saja. Selain itu dengan menunaikan zakat berarti Kita juga membantu, menolong, dan membina seseorang yang berhak mendapatkan zakat ke arah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak. Oleh karena itu penuhilah zakat Anda supaya terwujud keseimbangan dalam kepemilikan distribusi harta, serta lahirnya masyarakat yang makmur dan saling mencintai atas prinsip ukhuwah islamiyyah. Zakatfitrah yang merupakan zakat badan ini diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, seluruh umat muslim di dunia yang bertujuan untuk membersihkan diri termasuk dari perbuatan jahat.. “Dengan bersih di depan Allah SWT kita akan semakin meningkatkan keimanan kita dan semakin peka terhadap sesama umat Islam, sesama manusia sebangsa dan se Oleh MUHAMMAD RAJAB Zakat merupakan rukun Islam yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang memiliki kemampuan secara ekonomi. Di dalam pelaksanaan ibadah zakat ini terdapat hikmah yang besar, yakni mensucikan harta dan jiwa. Kewajiban menunaikan zakat telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW, “Islam dibangun di atas lima perkara; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan.” HR Bukhari no 8 dan Muslim no 16. Terdapat dua macam zakat yang harus ditunaikan, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Masing-masing memiliki kriteria dan persyaratan tersendiri. Zakat fitrah adalah zakat harta terutama bahan makanan pokok yang harus dikeluarkan oleh setiap Muslim. Zakat fitrah ini harus dikeluarkan di bulan Ramadhan, baik di awal, di pertengahan, maupun di akhir sebelum pelaksanaan shalat hari raya. Adapun zakat maal merupakan zakat harta yang hanya diwajibkan bagi Muslim yang memiliki kemampuan harta. Jenis harta yang wajib dizakati pun beragam, misalnya, zakat emas dan perak, penghasilan, zira'ah hasil bumi, ma'adin barang galian, rikaz harta temuan, hasil ternak, hasil laut, perniagaan, dan lainnya. Masing-masing zakat maal memiliki perhitungan nishab batas minimal mengeluarkan zakat dan haul jangka waktu satu tahun. Orang-orang yang berhak merima zakat mustahiq zakat ini telah ditentukan oleh Allah SWT di dalam Alquran. “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” QS al-Taubah 60. Harta yang diperoleh dan dimiliki oleh seseorang tidak selamanya bersih dari noda-noda dosa. Begitu juga orang yang memiliki harta lebih mudah terserang penyakit kikir dan tamak yang hanya diobati dengan zakat. Zakat ini sebagai alat pembersih harta dan jiwa orang yang mengeluarkan zakat. Sebab, harta yang diperoleh dan dimiliki oleh seseorang tidak selamanya bersih dari noda-noda dosa. Begitu juga orang yang memiliki harta lebih mudah terserang penyakit kikir dan tamak. Penyakit-penyakit ini hanya bisa diobati dengan zakat. Allah SWT berfirman, “Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” QS at-Taubah 103. Abu Ja’far at-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan, kata "tuthahhiruhum" dalam ayat di atas maksudnya mensucikan dari kotornya dosa-dosa mereka. Sedangkan kata "tuzakkiihim bihaa" maknanya adalah menumbuhkan dan mengangkat mereka dari rendahnya kedudukan orang yang munafik menuju kedudukan orang-orang yang ikhlas. Menunaikan zakat juga berarti menunaikan hak orang lain dalam harta kita. Menunaikan zakat juga berarti menunaikan hak orang lain dalam harta kita. Selama zakat itu belum dibayarkan oleh pemilik harta, maka selama itu pula harta bendanya tetap bercampur dengan hak orang lain, yang haram untuk dimakannya. Akan tetapi, bila ia mengeluarkan zakat dari hartanya itu, maka harta tersebut menjadi bersih dari hak orang lain. Allah SWT berfirman, “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” QS adz-Dzariyat 19. Kesucian harta dan jiwa inilah yang akan membawa pada keberkahan harta dan hidup. Dalam harta dan hidupnya pun akan diliputi dengan kebaikan-kebaikan, baik untuk dirinya, keluarganya, dan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Wallahu a’lam BANDUNG- Para pejabat di lingkungan Pemkab Sumedang ramai-ramai membayar zakat mal dalam kegiatan Gebyar Zakat Ramadhan yang digelar Badan Zakat Nasional (Baznas) Sumedang, Selasa (12/4/2022). Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Negara itu, para pejabat mulai dari bupati, wakil bupati, sekretaris daerah (sekda), dan seluruh kepala perangkat Loading...Loading...Loading...Loading... BERSIHKANHARTA DENGAN ZAKAT. Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan . Rp. 0. Dari Target : Rp. 100.000.000. Sisa 1259 Hari Lagi. 67 Views Jawa Barat zakat akhir tahun dilakukan dengan tujuan mensucikan harta di akhir tahun masehi atau hijriyah. Zakat ini bisa berupa hasil sewa aset, saham, tabungan, emas dan perak, hasil dagang, dll. Selain zakat fitrah, zakat harta bisa dibayarkan kapan saja asalkan sudah memenuhi haul dan nishabnya. Ada juga istilah zakat akhir tahun yang tentunya dibayarkan sebagai penutup tahun agar hartanya lebih berkah dan suci. Hal ini tentu diperbolehkan untuk dilakukan. Apalagi memang membayar zakat adalah hal yang wajib bagi golongan muzakki yang sudah wajib zakat. Baik itu akhir tahun masehi maupun akhir tahun hijriah, zakat ini boleh dilakukan. Zakat akhir tahun yang dikeluarkan juga boleh dari berbagai jenis, misalnya zakat emas, penghasilan, dan lain-lain. Sekilas Pengertian Zakat di Akhir Tahun Sebelum bahasan lebih detail terkait zakat pada akhir tahun, mari pahami duku apa itu zakat akhir tahun. Zakat akhir tahun adalah zakat mal atau zakat harta yang dikeluarkan setiap akhir tahun masehi atau hijriyah sesuai dengan kadar dan nishabnya. Zakat yang dilakukan di akhir tahun lebih sering dipraktekkan karena kebanyakan orang ingin memenuhi masa haul hartanya dengan perhitungan waktu yang lebih mudah. Meski begitu sebenarnya zakat mal tidak harus dikeluarkan pada akhir tahun. Jenis Zakat Akhir Tahun yang Boleh Dibayarkan Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, zakat yang boleh dikeluarkan di akhir tahun ada banyak jenisnya. Beberapa jenis zakat ini juga sudah tertuang dalam syariat Islam. Beberapa jenis harta zakat untuk dibayarkan akhir tahun adalah sebagai berikut 1. Emas atau Perak Emas dan perak adalah jenis harta yang harus dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nishabnya. Adapun nishab zakat emas adalah 85 gram, sedangkan perak adalah 595 gram. Kadar yang harus dibayarkan adalah 2,5%. Rumus yang digunakan untuk menghitung zakat emas dan perak adalah 2,5% x nilai harga emas atau perak yang melebihi kadar nishab. Selain sudah mencapai nishab, harta emas dan perak ini harus sudah mencapai haul barulah boleh dizakatkan. Maka keputusan untuk membayar zakat emas dan perak di akhir tahun adalah keputusan yang tepat. Adapun dalil yang menerangkan zakat emas dan perak ini adalah sebagai berikut Tidak ada seorangpun yang mempunyai emas dan perak yang dia tidak berikan zakatnya, melainkan pada hari kiamat dijadikan hartanya itu beberapa keping api neraka dan disetrikakan pada punggung dan jidatnya…HR. Muslim. 2. Hasil Perdagangan Hasil perdagangan ini juga termasuk harta yang harus dizakatkan jika sudah mencapai kadar nishab dan haulnya. Nishab hasil perdagangan ini setara dengan nilai 85 gram emas. Meski begitu, rumus yang dipakai berbeda dengan rumus zakat emas dan perak. Rumusnya adalah Nilai harga barang belum terjual/ modal bergerak + laba + piutang – hutang yang jatuh tempo x 2,5%. Rumus yang digunakan ini memang agak rumit dibandingkan dengan rumus perhitungan zakat emas dan perak. Jika Anda mengalami kesulitan dalam perhitungan zakat ini, maka bisa langsung konsultasikan pada pihak amil atau lembaga yang menerima zakat. Biasanya pihak amil sudah menyediakan kalkulator khusus zakat. Dalil hasil perdagangan bisa dilihat sebagai berikut Dari Samurah Bin Jundub mengatakan Rasulullah saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk diperdagangkan” HR. Abu Dawud 3. Hasil Dagang Hewan Ternak Rumus yang digunakan untuk perhitungan zakat akhir tahun dari penghasilan dagang ternak ini hampir sama dengan rumus zakat dagang biasa, yaitu laba + nilai harga hewan belum terjual + piutang – hutang yang jatuh tempo x 2,5%. Sedangkan nishab dagang hewan ternak disetarakan nilai 85 gram emas. Adapun dagang hewan ternak yang dimaksud ini juga ada beragam. Boleh hasil dagang unta, kambing, sapi, dan lain sebagainya yang mana hewan ternak tidak dipakai untuk bekerja. 4. Tabungan Hampir semua orang saat ini punya tabungan yang disimpan ke pihak bank. Namun tidak semua orang yang punya tabungan diwajibkan atas zakat karena tentu saja harta dalam tabungan tersebut berbeda-beda, ada yang sudah mencapai nishab dan ada juga yang belum. Nishab tabungan sendiri adalah setara nilai 85 gram emas, hampir sama dengan beberapa jenis harta zakat lain yang juga disamakan dengan nishab emas. Tentunya dalam hal ini jumlah nominal tabungan akan disesuaikan dengan update harga emas di saat akan zakat. Zakat tabungan ini dilakukan oleh deposan kepada pihak bank atas deposito yang dimilikinya. Tentu saja dalam hal ini tabungan deposan harus mencapai nishab dan haul terlebih dulu untuk bisa dibayarkan zakatnya. Perhitungan zakat tabungan biasanya menggunakan rumus Zakat tabungan= saldo akhir – bunga khusus untuk bank konvensional x 2,5%. Perkara zakat tabungan ini sudah dikuatkan dengan dalil Al-quran yang berbunyi “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” QS At -taubah ayat 103 5. Investasi Penyewaan Aset Dalam hal zakat hasil investasi penyewaan aset ini para ulama menganalogikan dengan zakat pertanian. Zakat ini dikeluarkan apabila sudah diperoleh hasil investasi aset tanpa memasukkan modal tarif 5% untuk penghasilan kotor dan penghasilan bersih 10%. Nishab zakat pertanian sendiri punya nishab 520 kg beras. Karena zakat akhir tahun hasil investasi sewa aset ini dianalogikan dengan pertanian, maka nishab zakatnya juga disetarakan dengan nilai 520 kg beras. Sedangkan haulnya tidak ada karena dikeluarkan saat memperoleh hasil. Rumus yang digunakan adalah Keuntungan hasil sewa aset – biaya operasional x 10%. Adapun jenis aset yang biasanya disewakan dan hasilnya bisa dizakatkan adalah seperti gedung, rumah, tanah, transportasi, mesin produksi, dan lain sebagainya. 6. Nilai Saham Zakat nilai saham merupakan zakat yang dikeluarkan dari nilai saham yang didapatkan seseorang dengan syarat prinsip syariah. Zakat saham ini dikeluarkan apabila hasil nilai saham yang didapatkan sudah mencapai haul dan nishab. Sedangkan nishabnya dianalogikan dengan zakat dagang, yakni setara 85 gram emas. Rumus yang digunakan untuk menghitung zakat saham ini adalah Nilai kumulatif riil saham booking value + dividen x 2,5%. 7. Perusahaan Zakat perusahaan ini tidak untuk satu orang atau individu karena umumnya perusahaan dimiliki oleh sekelompok orang. Ada syarat khusus untuk zakat perusahaan ini, yaitu kepemilikan perusahaan dikuasai seorang muslim, bidang usahanya halal, nilainya bisa diperhitungkan dan hasilnya berkembang, serta hasil usahanya sudah mencapai nishab. Sedangkan untuk rumus yang digunakan perhitungan zakat perusahaan adalah aset lancar – hutang jangka pendek x 2,5%. Nishab zakat perusahaan adalah senilai 85 gram emas. Bayar Zakat Akhir Tahun Kemana? Setelah memahami jenis zakat yang dikeluarkan akhir tahun beserta rumus perhitungannya, kini Anda perlu memikirkan kemana harus membayar zakat tersebut? Umumnya zakat disetorkan pada Badan Amil Zakat yang memang secara khusus menangani penerimaan zakat. Saat ini penyebaran zakat bahkan bisa dilakukan secara online ke berbagai Lembaga Badan Amil Zakat yang ada. Salah satu rekomendasi penyaluran zakat bisa Anda lakukan di Yayasan Yatim Mandiri. Yayasan ini siap menerima setoran zakat mal jenis apapun. Semua zakat-zakat yang diterima juga pasti akan disalurkan kepada golongan orang yang berhak menerima zakat tersebut. Tak perlu khawatir, Yayasan Yatim Mandiri adalah lembaga terpercaya untuk menyalurkan sedekah dan zakat dari masyarakat kepada masyarakat yang membutuhkan. Zakat akhir tahun hijriyah atau masehi bisa dilakukan secara rutin untuk menutup tahun dengan kebersihan rezeki. Zakat menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh umat muslim karena tergolong sebagai salah satu rukun Islam. Hadiri apa hikmah zakat bagi seorang muzakki? Ayat tadi menjelaskan :Pertama, Tathir تطهرهم untuk membersihkan harta dari hak-hak fakir miskin, orang yang tak berharta, orang yang terbaring di pinggir-pinggir jalan yang tiap hari merasakan pekik getirnya kehidupan, hanya isak tangis yang ia rasakan.Kedua, وتزكيهم membersihkan dari penyakit rakus, tamak, dan serakah. Terdapat lima jenis barang yang wajib dizakati atau wajib untuk dikeluarkan zakatnya, yaitu 1. Binatang ternak, yaitu khusus pada unta, lembu dan domba. Ketiga jenis binatang ini kalau sudah memenuhi syarat-syaratnya wajib dizakati. 2. Logam emas dan perak, kedua jenis logam ini kalau sudah memenuhi persyaratannya wajib dikeluarkan zakatnya. 3. Hasil tanaman yang menjadi bahan makan pokok, seperti padi dan sejenianya. Apabial telah sampai nisabnya, wajib dikeluarkan zakatnya. 4. Buah-buahan, yaitu khusus pada kurma dan anggur, kedua jenis buah-buahan ini jika telah sampai nisabnya wajib dizakati. 5. Harta perdagangan, harta inipun harus dikeluarkan zakatnya jika telah memenuhi persyaratannya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Zakat itu adalah jembatan islam”. HR. Ath Thabrani. Dapatkan update informasi pilihan dan update news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " Update Terbaru", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.***
Zakatpenghasilan/zakat profesi atau yang dikenal juga sebagai zakat pendapatan adalah bagian dari zakat mal yang wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan zakat penghasilan rutin dari pekerjaan yang tidak melanggar syariah. ‘Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.' (QS: Al-Baqarah : 267)

Oleh Dian Ekawati 3/3/2021, 85531 AM Artikel Sahabat, kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini milik Allah. Segala yang ada pada diri kita, anak, harta, dan lainnya, hanyalah titipan dari Allah. Allah menguji orang-orang yang beriman dengan segala yang dimilikinya. Karena belum termasuk orang-orang yang beriman ketika ia belum mendapatkan ujian dari Allah. Ujian yang Allah berikan datang dari segala arah, termasuk dari harta kita. Allah menitipkan harta kepada kita sebagai ujian, karena harta yang kita miliki akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Dalam firman-Nya “Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta.” QS. Adz-Dzaariyat 19. Dalam harta yang dititipkan oleh Allah pada kita, terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Oleh karena itu, kita harus membersihkan harta kita dari hak-hak orang lain dengan menunaikan zakat. Sebutan zakat mensucikan harta, maksudnya adalah ketika seseorang telah menunaikan zakat dari kekayaannya, berarti ia telah membersihkan hartanya dengan cara menghilangkan hak orang lain yang masih bercampur dengan hartanya itu. Yuk sucikan harta BahagiaBersama Link zakat Transfer Zakat BCA 094 301 6001 Bank Syariah Mandiri 701 551824 8 Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555 Related Posts

BersihkanHARTA & JIWA dengan ZAKAT . Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan oleh agama, dan disalurkan kepada orang–orang yang telah ditentukan pula, yaitu delapan golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60 : 4 menit membaca Tak melulu memberikan zakat berupa beras saja, tapi ada bentuk zakat lain yang bisa kita berikan, misalnya saja adalah emas dan perak. Nah, perlu banget nih tahu dan mengenal zakat emas dan perak yang mungkin lupa kita bayarkan. Sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk membayar zakat. Ini sebagai bentuk ketaatan kita dengan melakukan salah satu dari rukun Islam. Zakat sendiri memiliki arti bersih, subur, berkat, suci dan berkembang. Jadi maksud dari kita mengeluarkan zakat adalah untuk membersihkan harta yang kita miliki. Zakat ada dua jenis yaitu zakat fitrah atau zakat badan dan zakat mal. Zakat fitrah dilakukan hanya pada saat bulan Ramadhan saja sesuai dengan ketentuannya. Biasanya kita di Indonesia membayar zakat fitrah dengan beras atau uang. Sedangkan untuk zakat mal atau sering juga disebut dengan zakat harta bisa berupa emas, perak, buah-buahan, hewan ternak, makanan pokok dan aset dagang. Mungkin dari kita banyak yang belum tahu tentang zakat emas dan perak. Zakat ini harus dikeluarkan jika kepemilikan emas dan perak sudah mencapai ketentuan. Nah kali ini kita akan berikan informasi untuk mengenal zakat emas dan perak agar harta yang kita miliki juga lebih berkah. Simak terus tulisan mengenal zakat emas dan perak di bawah ini ya! Baca Juga Ini Loh Bedanya Kredit Syariah dan Konvensional Mengenal Zakat Emas Dan Perak Meskipun dalam Islam sudah ditentukan dari dahulu bahwa kita juga wajib membersihkan harta kita dengan zakat, nyatanya masih banyak yang belum melakukannya. Entah karena tidak tahu atau tidak mau tahu. Harta yang kita punya di dunia sejatinya bukan semuanya milik kita. Ada bagian 2,5 persen milik mereka yang membutuhkan. Harta yang digunakan untuk zakat atau sedekah, sudah pasti akan diberkahi oleh Allah SWT dan akan dikembalikan berlipat ganda. Nah untuk lebih mengenal zakat emas dan perak, kita mesti tahu dulu sampai seberapa banyak emas dan perak harus dikeluarkan zakatnya. Aturan Zakat Emas dan Perak Zakat emas dan perak mesti dikeluarkan oleh kita umat Islam jika sudah mencapai nisab dan memenuhi syarat haul. Sedangkan aturan untuk nisab emas dan perak antara lain sebagai berikut Nisab untuk logam mulia emas adalah sebesar 85 gram atau senilai 20 dinar emasNisab untuk logam mulia perak adalah sebesar 595 gramSyarat haul emas dan perak adalah emas dan perak itu sudah dimiliki paling tidak setahun tanpa pernah digadaikan atau diperjualbelikan Jadi, setelah kita mengenal zakat emas dan perak dan aturannya ini, berarti jika kita mempunyai emas sebesar 85 gram sudah setahun dan tidak pernah diperjualbelikan apalagi digadaikan, maka kita wajib hukumnya untuk membayar zakat mal. Cara Menghitung Zakat Emas dan Perak Lalu bagaimana perhitungan zakat emas dan perak ini? Menurut Badan Amil Zakat Nasional untuk menghitung zakat logam mulia berupa emas dan perak adalah sebagai berikut 2,5% x jumlah emas atau perak yang dimiliki selama setahun. Mari asumsikan kita memiliki emas sebanyak 100 gram dan itu sudah setahun dimiliki maka kita sudah harus wajib membayar zakat. Jika harga emas senilai Rp per gramnya maka nilai total emas itu sebesar Rp lima puluh juta rupiah. Lalu perhitungan zakat emasnya 2,5% dikalikan dengan nilai total emas tersebut yaitu 2,5% x Rp = Rp satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah. Jadi zakat yang kita bayarkan sebesar Rp Ternyata tidak semua logam mulia seperti emas, perak atau lainnya wajib untuk dikeluarkan zakatnya. Tapi ini juga menjadi pandangan yang berbeda di kalangan ulama. Ada ulama yang mengatakan bahwa emas atau perak yang digunakan sebagai perhiasan yang sering dipakai tidak perlu dikeluarkan zakatnya meski sudah mencapai nisab serta syarat haulnya. Zakat hanya dikeluarkan untuk emas batangan, emas ukir atau souvenir yang tidak dipakai sehari-hari. Sedangkan menurut pandangan mazhab Hanafi, semua logam mulia baik itu hanya disimpan saja maupun dipakai sehari-hari wajib dizakatkan. Nah setelah mengenal zakat emas dan perak dalam hal aturan serta cara penghitungannya tentu kita juga harus tahu bagaimana fungsi zakat emas dan perak ini. Fungsi Zakat Emas dan Perak Setiap nilai yang kita keluarkan pasti memiliki fungsi dalam kehidupan kita. Berikut fungsi zakat emas dan perak dari segi agama Menyempurnakan imanBukti ketaatan dan keimananMembersihkan diri serta hatiMenenangkan jiwaSebagai tiket ke surgaPelindung di hari akhirMembawa kebaikanMenghapus dosaMembentengi diri dari bencanaMenghilangkan rasa iri dengkiMembiasakan diri saling membantuMencegah kriminalitasMerendahkan hatiMeningkatkan rezekiMendapatkan keberkahan hartaMembersihkan harta Dengan mengenal zakat emas dan perak ini akan menyelamatkan kita dari dosa-dosa karena tidak membayar zakat. Baca Juga Bank Ini Menerima Sertifikat Rumah Sebagai Jaminan Perintah untuk membayar zakat emas dan perak sendiri juga tertuang dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 34 yang berbunyi “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih.” Pada zaman Rasul pembayaran zakat dilakukan secara manual. Tapi sekarang membayar zakat bisa dilakukan secara online loh. Ada banyak sekali website amal yang membantu kita untuk membayar zakat emas dan perak ini. Jadi tunggu apa lagi? Selain membayar zakat yang tak boleh dilupakan, kita pun bisa menggunakan emas dan perak sebagai tabungan dan investasi. Jadi ini akan membuat kondisi keuanganmu di masa depan lebih stabil. Kini juga ada berbagai pilihan tabungan yang bisa dibandingkan melalui dan bisa kamu buka secara online dengan mudah dan cepat. Yuk, ajukan tabunganmu sekarang juga melalui Lebih seperti ini .
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/887
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/982
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/660
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/703
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/583
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/721
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/788
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/944
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/111
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/9
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/196
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/174
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/734
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/600
  • 1ia5bvw3yf.pages.dev/622
  • bersihkan harta dengan zakat