Ilustrasi pesawat terbang Unsplash YOGYAKARTA β Anda tentu tahu bahwa saat berada di dalam pesawat terbang, para penumpang diminta untuk tidak menyambungkan ponsel ke sambungan internet. Hal itu dilakukan agar pesawat bebas dari gangguan sinyal sekecil apapun. Akan tetapi kini banyak pesawat terbang yang dilengkapi dengan fasilitas WiFi. Lalu, bagaimana cara kerja WiFi di pesawat terbang? Apakah sambungan WiFi di pesawat aman?Cara Kerja WiFi di PesawatHarus diketahui bahwa ada dua sistem operasi WiFi pada pesawat yang digunakan yakni sistem operasi basis darat dan sistem operasi basis satelit. Apa bedanya?Sistem Operasi Basis DaratSistem operasi WiFi pesawat basis darat mendapatkan sinyal internet dari pemancar sinyal yang ada di darat. Cara kerjanya mirip dengan sistem internet yang dipasang pada ponsel. Teknologi WiFi yang ada di pesawat dinamakan dengan Air-toGround ATG.ATG pesawat berupa antena yang terpasang di pesawat yang mampu menarik sinyal internet yang dipancarkan menara di daratan. Kecepatan WiFi yang didapatkan dari ATG biasanya hanya mencapai 3Mbps. Sayangnya teknologi ini tidak berfungsi saat pesawat melintasi lautan yang luas atau wilayah yang tidak memiliki menara pemancar sinyal internet di bawahnya. Sistem Operasi Basis SatelitSaat pesawat tak bisa menarik sinyal dari darat, pesawat akan menggunakan sambungan internet berbasis satelit. Sambungan internet ini didapatkan dari jaringan satelit buatan yang mengorbit di luar angkasa. Satelit akan memancarkan sinyal internet ke pesawat dan sinyal akan ditangkap melalui antena yang terpasang di tubuh pesawat lalu disebarkan di kabin pesawat. Pesawat akan menangkap sinyal internet yang dipancarkan oleh satelit terdekat dengan posisi diketahui pula bahwa cara kerja WiFi pesawat berbeda dengan sambungan internet di ponsel. Perbedaan ada pada frekuensi dan karakter gelombang keduanya. WiFi yang ditangkap oleh pesawat juga aman dan tidak mengganggu penerbangan, berbeda dengan sambungan internet dari ponsel yang berpotensi besar mengganggu penerbangan hingga membahayakan keselamatan cara kerja WiFi di pesawat. Kunjungi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.
CaraKerja Power Amplifier. Desain power amplifier yang berbeda dapat dilakukan dengan peringkat yang berbeda seperti nilai 10Watt, 20Watt dan 50Watt. Namun, pada dasarnya power amplifier harus mampu menggerakkan beban yang disukai. Rangkaian power amplifier audio terdiri dari rangkaian tertentu untuk menghasilkan gain dari tegangan & arus.ο»ΏCARA KERJA RADIO Sinyal radio dipancarkan menggunakan gelombang pembawa. Gelombang radio merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik. Gelombang radio dengan panjang gelombang paling panjang dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer Bumi, disebut ionosfer. Dengan cara ini, pesan lewat radio dapat dipantulkan sehingga mencapai jarak yang amat jauh. Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam radio AM, ketinggian dari gelombang pembawa diubah-ubah menurut suara yang ditangkap oleh mikrofon. Dalam radio FM, frekuensi atau jarak antara puncak radio yang diubah. Pesawat penerima radio menangkap sinyal ini, memperkuat dan kemudian mengartikannya. Bila sinyal itu lemah, radio AM dapat mengeluarkan bunyi gemerisik, itulah sebabnya radio ini digantikan oleh radio FM yang penerimaannya jauh lebih jernih. Cara Kerja Pemancar radio Sinyal radio dibangkitkan dengan rangkaian osilator yang dibentuk dengan transistor Q1 9016, frekuensi kerja dari osilator ini ditentukan oleh kristal Y1 yang bernilai 27,145 MHz. Bagian yang sangat kritis dari rangkaian osilator ini adalah T1, L1 dan L2 Kerja dari osilator ini dikendalikan oleh gerbang NOR U2D 14001, saat output gerbang kaki nomor 3 ini bernilai 1β, osilator akan bekerja dan mengirimkan frekuensi radio 27,145 MHz, dan pada saat output U2D bernilai 0β osilator akan berhenti bekerja. Gerbang NOR U2D menerima sinyal clock dari gerbang NOR U2B. Gerbang NOR jenis CMOS dengan bantuan resistor R4 dan R5 serta kapasitor C8 membentuk sebuah rangkaian oscilator frekuensi rendah pembentuk clock untuk mengendalikan rangkaian digital yang ada. Kerja dari pembangkit clock ini dikendalikan lewat input kaki 6, rangkaian akan membangkitkan clock kalau input ini berlevel 0β. Gerbang NOR U2A dan U2C membentuk sebuah rangkaian Latch RS Flip Flop, karena pengaruh resistor R2 dan kapasitor C11 yang diumpankan ke kaki nomor 9 di U2C, pada saat rangkaian mendapat catu daya output U2C pasti menjadi 1β dan output U2A kaki nomor 3 menjadi 0β. Keadaan ini akang mengakibatkan pembangkit clock U2b bekerja membangkitkan clock dan melepas keadaan reset IC pencacah 14024 U1, sehingga U1 mulai mencacah dan rangkaian osilator 27,145 MHZ mengirimkan pulsa-pulsa frekuensi selama pembangkit clockbekerja. Pada saat mulai mencacah, semua output IC pencacah 14024 dalam kedaan 0β, setelah mencacah 8 pulsa maka output Q4 kaki nomor 6 akan menjadi 1β, setelah mencacah 16 pulsa output Q5 kaki nomor 5 menjadi 1β, setelah mencacah 32 pulsa output Q6 kaki nomor 4 menjadi 1β, setelah mencacah 64 pulsa output Q7 kaki nomor 3 menjadi 1β. Output-output diatas dipakai untuk mengendalikan tegangan kaki 9 U2C lewat diode D1 dan D2, selama salah satu output itu masih bernilai 0β maka pembangkit clock U2B masih bekerja, hal ini akan berlangsung terus sampai katode D1 dankatode D2 menjadi 1β sehingga kaki 9 U2C menjadi 1β pula. Keadaan ini akan mengakibatkan output kaki 3 U2A menjadi 1β, yang menghentikan pembangkit clock U2B dan me-reset pencacah 14024 danberhenti sudah pengiriman pulsa frekuensi MHz. Untuk membangkitkan jeda waktu agar rangkaian penerima mempunyai cukup waktu melaksanakan perintah, dipakai rangkaian Q2 9014, resistor R7 dan kapasitor C10. Besarnya waktu jeda ditentukan oleh besarnya nilai R7 dan C10. Saklar untuk mengirim perintah maju/mundur dan untuk mengirim perintah kiri/kanan merupakan dua saklar yang terpisah. Masing-masing saklar mempunyai 3 posisi, posisi tengah berarti skalar itu tidak mengirim perintah. Cara Kerja Penerima Radio Gambar ini merupakan gambar rangkaian penerima yang dipasangkan dimobil-mobilan, berfungsi menerima sinyal dari pemancar untuk mengendalikan motor mobil-mobilan , agar mobil-mobilan bisa bergerak maju/mundur dan kiri/kanan. Transistor Q1 dengan bantuan resistor; kapasitor dan T1 membentuk sebagai rangkaian penerima sinyal radio 27,145 MHz. T1 dalam rangkaian ini persis sama dengan T1 yang dipakai di rangkaian Pemancar, cara pembuatannya dibahas dibawah. Transistor Q2 berikut perlangkapannya membentuk rangkaian untuk merubah pulsa-pulsafrekuensi radio yang diterima dari pemancar menjadi pulsa-pulsa kotak yang bisa diterima sebagai sinyal digital oleh IC CMOS. Sinyal digital tadi akan diterima sebagai clock yang akan dicacah oleh IC pencacah 14024 U2. Output 14024 akan sesuai dengan jumlah pulsa yang dikirim pemancar, perintah maju dan kiri yang dipakai sebagai contoh dalam pembahasan bagian pemancar merupakan pulsa sejumlah 24, hasil pencacahan pulsa ini mengakibatkan output 14024 menjadi Q4=β1β, Q5=β1β, Q6=β0β dan Q7=β0β. Sinyal digital yang diterima selain dipakai sebagai clock pencacah U2 IC 14024 yang dibicarakan di atas, dipakai pula untuk menggerakan 3 buah rangkaian penunda waktu untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang berfungsi mengatur kerja rangkaian. Pulsa pengatur pertama akan muncul setelah kiriman pulsa frekuensi terhenti karena jeda waktu antara pengiriman kode, pulsa ini berfungsi untuk merekam hasil cacahan 14024 ke U3 14042 D Flip Flop, sehingga kondisi akhir 14024 tetap dipertahankan untuk mengendalikan motor. Setelah hasil 14042 direkam ke 14024, pencacah 14042 direset oleh pulsa kedua, agar setelah lewat jeda waktu pencacah 14042 bisa mencacah mulai dari 0 kembali. Rangkaian yang dibentuk dengan transistor Q3, Q4, Q7, Q8, Q9 dan Q10 dinamakan sebagai rangkaian H Bridge, rangkaian ini sangat handal untuk menggerakan motor DC. Dengan rangkaian ini motor DC bisa diputar ke-kanan, ke-kiri atau berhenti gerak. Syarat utama pemakaian rangkaian ini adalah tegangan basis Q7 dan tegangan basis Q10 harus berlawanan, misalnya basis Q7=β1β dan basis Q10=β0β motor berputar ke kiri, basis Q7=β0β dan basis Q10=β1β motor akan berputar ke kanan, basis Q7=β0β dan basis Q10=β0β motor berhenti gerak, tapi tidak boleh terjadi basis Q7=β1β dan basis Q10=β1β. Demikian pula Q5, Q6, Q11, Q12, Q13 dan Q14 membentuk sebuah H Bridge. H Bridge bagian kiri pada Gambar 2 dipakai untuk mengendalikan motor yang mengatur gerak mobil-mobilan kekiri/kanan, sedangkan H Bridge bagian kanan dipakai untuk mengendalikan motor yang mengatur gerak maju/mundur mobil-mobilan. Hubungan antara outpur pencacah 14042 dan input D Flip Flop 14024 sudah disusun sedemikian rupa sehingga sinyal yang diumpankan ke masing-masing H Bridge tidak mungkin semuanya 1β secara bersamaan. Antena Pemancar Radio Antena berfungsi meradiasi dan sekaligus menangkap sinyal radiasi gelombang dibedakan menjadi dua berdasarkan arah pancaran, yaitu Omnidirectional segala arah. Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat kesegala arah. Bidirectional dua arah. Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat ke hanya dua arah. Dua parameter yang perlu diperhatikan pada antena adalah polarisasi dan penguatannya. Secara sederhana, sebuah antena mempunyai polarisasi vertikal jika antenna tersebut diletakan pada posisi tegak lurus terhadap bumi. Antena dengan polarisasi vertikal akan menghasilkan gelombang radiodengan polarisasi vertikal juga. Selain vertikal, ada pula antenna berpolarisasi horizontal, bila bidang antena berposisi sejajar dengan bumi. PesawatPemancar Televisi. Kata televisi berasal dari dua kata, yaitu tele (jauh) dan vision (pandangan). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah televisi berarti proses penyiaran gambar (diam atau bergerak) dan suara melalui gelombang frekuensi radio dan menerimanya pada pesawat penerima yang memunculkangambar tersebut pada sebidang layar.
Pesawat pemancar radio adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal radio dari satu tempat ke tempat lain. Pesawat ini biasanya digunakan untuk menyiarkan siaran radio, televisi, dan komunikasi dua arah seperti radio amatur. Namun, bagaimana cara kerja pesawat pemancar radio? Komponen Utama Pesawat Pemancar Radio Komponen utama pesawat pemancar radio adalah oscillator, modulator, amplifier daya, dan antena. Oscillator menghasilkan osilasi gelombang radio, modulator mengubah sinyal audio menjadi sinyal radio, dan amplifier daya meningkatkan kekuatan sinyal radio untuk dikirim ke antena. Antena kemudian mengirimkan sinyal radio ke udara. Cara Kerja Pesawat Pemancar Radio Cara kerja pesawat pemancar radio dimulai dengan osilator yang menghasilkan osilasi gelombang radio. Sinyal audio kemudian dimodulasi ke dalam osilator untuk mengubahnya menjadi sinyal radio. Setelah itu, sinyal radio ditingkatkan kekuatannya oleh amplifier daya. Kemudian, sinyal radio dikirimkan ke antena untuk disiarkan ke udara. Modulasi Sinyal Audio Sinyal audio harus dimodulasi agar dapat dikirimkan melalui pesawat pemancar radio. Ada dua jenis modulasi sinyal audio, yaitu amplitude modulation AM dan frequency modulation FM. AM mengubah amplitudo sinyal radio sesuai dengan amplitudo sinyal audio, sedangkan FM mengubah frekuensi sinyal radio sesuai dengan frekuensi sinyal audio. Amplifier Daya Amplifier daya penting untuk meningkatkan kekuatan sinyal radio sebelum dikirimkan ke antena. Amplifier daya bekerja dengan menambahkan energi ke dalam sinyal radio sehingga dapat dikirimkan ke antena dengan kekuatan yang cukup untuk menjangkau jarak yang diinginkan. Antena Antena merupakan komponen terakhir dalam pesawat pemancar radio yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal radio ke udara. Antena harus dipilih dengan hati-hati agar dapat mengirimkan sinyal radio dengan efektif dan efisien ke tempat yang diinginkan. Keuntungan Menggunakan Pesawat Pemancar Radio Pesawat pemancar radio memiliki keuntungan dalam komunikasi jarak jauh yang lebih efektif. Dalam siaran radio dan televisi, pesawat pemancar radio memungkinkan siaran untuk didengar atau ditonton oleh banyak orang sekaligus. Pesawat pemancar radio juga digunakan dalam komunikasi dua arah seperti radio amatur. Kesimpulan Pesawat pemancar radio adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal radio dari satu tempat ke tempat lain. Komponen utama pesawat pemancar radio meliputi oscillator, modulator, amplifier daya, dan antena. Pesawat pemancar radio bekerja dengan menghasilkan osilasi gelombang radio, mengubah sinyal audio menjadi sinyal radio, meningkatkan kekuatan sinyal radio, dan mengirimkan sinyal radio ke antena untuk disiarkan ke udara. Pesawat pemancar radio memiliki keuntungan dalam komunikasi jarak jauh yang lebih efektif dan digunakan dalam siaran radio, televisi, dan komunikasi dua arah seperti radio amatur.